Artikel Ragam Bahasa hukum
Ragam
Bahasa Hukum
Ragam
bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam
dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh
karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan
kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Ciri-ciri
ragam bahasa hukum :
a.
Mempunyai gaya bahasa yang khusus.
b.
Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
c.
Objektif dan menekan prasangka pribadi.
d.
Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang
diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
e.
Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.
Contoh
:
Sanksi Pelanggaran Pasal 44:
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
1.
Barang siapa dengan sengaja dan
tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk
itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus jutarupiah).
2.
Barang siapa dengan sengaja
menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual pada umum suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran hasil hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling
banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Artikel ragam bahasa indonesia
Asalamualaikum wr. wb.
okeh hari ini gue akan menjelaskan dan menuturkan tentang ragam bahasa yang akan saya tulis, ceckmit out
Ragam Bahasa itu merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara,maupun orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara
(Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di
kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis,
perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau
ragam bahasa resmi.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum,
tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam
bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa
Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah
tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang
pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan
(Fishman ed., 1968; Spradley, 1980).
Ragam bahasa berdasarkan media atau sarana :
1. Ragam bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of
speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita
berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa
lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau
tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
2. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata
bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita
dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Semoga dengan artikel penjelasan Pengertian Ragam Bahasa ini semoga bisa bermanfaat buat rekan-rekan sekalian. Thanks . wasalamualaikum wr. wb.
sumber: mbah google
0 komentar: